Rabu, 30 Desember 2009

TESTING 3

III. Arsitektur Test sistem, Kasus Test dan Ruang Lingkupnya


III.1. Arsitektur & Rekayasa Test Sistem
 Test Sistem biasanya melibatkan satu atau banyak test tools, misal Sistem operasi, Scripting languages, GUI otomatisasi test dan oscilloscopes.
 Penggunaan tools tersebut menghasilkan suatu log (catatan) yang dapat dibuat secara otomatis maupun manual oleh penguji.
 Tim test akan menggunakan alat untuk melaksanakan kasus test, dimana tools mendukung test case library.
 Hubungan antar dua elemen tersebut banyak ke banyak, yaitu tiap tool dapat digunakan untuk banyak kasus test dan setiap kasus test dapat melibatkan banyak penggunaan tools.
 Test case library dan hasil logs (catatan) dimasukan ke report tool.
 Test engineers merakit test suites dari test case library., diamana hubungan kasus test dan test suites juga bayak ke bayak.
 Berdasarkan test suites dan report tool dibuat report test.
 Pada level tertinggi arsitektur test mendefinisikan prinsip desain, struktur dan tool sebagai inter relasi antara bagian unsur dengan proyek yang independen tetapi merefleksikan sistem dalam keaadaan test.










Representasi visual dari test sistem

III.2. Susunan Kasus Test
 Test case setup, menentukan konfigurasi sistem untuk melakukan test
 Test Condition, kondisi seperti apa yang akan dilakukan pada saat pengetesan, seperti pada performance test, yaitu test yang dilakukan untuk menentukan unjuk kerja software, perlu suatu kondisi dimana software diberi beban pengolahan data yang cukup besar
 Test case teardown, menentukan tahapan untuk memulai pengetesan ulang, setelah dilakukan pengetesan sehingga akan terjadi keadaan seperti awal sebelum dimulainya pengetesan





























Hubungan antara test tools, test case library dan test suites

III.3. Mendisain Kasus Test
 Kasus untuk test adalah suatu test yang dibuat untuk mengukur karakteristik kwalitas sistem.
 Kasus untuk test yang paling umum adalah untuk mentest fungsional dari sistem .
 Dapat dirancang setelah setiap kebutuhan dapat diidentifikan dan setiap kebutuhan memerlukan paling tidak satu kasus untuk test.
















Use Case Diagram














Test Case



















Multiple Test Use Case
Test Case Matrix Coverage


III.4. Menentukan Kasus Test
Untuk menentukan kasus test dilihat dari :
 Level of test detail, menentukan seberapa detil test akan dilakukan
 Test coverage, seberapa luas pengetesan akan dilakukan


















Test Case Tempelate


III.5. Test Escape
Test escape terjadi karena beberapa masalah seperti
 A low fidelity test system, test system yang mencakup hampir semua fitur tetapi fitur yang sangat penting tidak tercover. Biasanya terjadi karena engineering yang kurang baik
 A regression test gap, test case tidak mencakup dimana bug ditemukan. Biasanya terjadi karena terbatasnya waktu atau terbatasnya sumber daya
 A type II error, terjadi bila tester tidak dapat mendeteksi incorrect system behaviour. Biasanya terjadi karena tester, atau test manager















Low- fidelity test system













Regression test gap

III.6. Tipe-tipe Kesalahan
 Input/Output Error
* Rutin untuk membuka dan menutup file secara benar
* Definisi dari field, record, dan file secara benar
* Penggunaan key secara benar pada saat membaca dan menulis ke file
* Penanganan kondisi end-of-file secara benar
* Penanganan input/output error secara benar
 Interface Error

Function tun_pph(gapok, status)
selisih = 1
PTKP = tarip(status)
tunjangan = fPajak(gapok - PTKP)
Do While selisih > 0.0001
biaya = jabat(gapok + tunjangan)
PKP = gapok + tunjangan - (PTKP + biaya)
pajak = fPajak(PKP)
selisih = Abs(tunjangan - pajak)
If pajak > tunjangan Then
tunjangan = pajak - selisih / 3
Else
tunjangan = pajak + selisih / 3
End If
Loop
End Function



 Data Structure Error
* Pendefinisian dan penggunaan subscrip dan index secara benar
* Penggunaan nama data secara konsisten
* Inisialisasi konstanta dengan benar
* Inisialisasi kounter dan akumulator dengan benar
 Arithmatic Error
* Tipe dan besarnya variabel untuk hasil perhitungan yang cukup
* Tipe data yang benar yang digunakan dalam perhitungan
* Urutan pengoperasian aritmatik secara benar
* Mampu untuk menangani pembagian nol
 Comparison Error
* Atribut data yang akan dibandingkan atau di test harus sama
* Urutan yang benar dalam pembandingan untuk perbandingan yang menggunakan “or” dan “and”
 Control Logic Error
* Persyaratan untuk keluar dari loop
* Inisialisasi dan penambahan subscript pada loop
* Persyaratan pada setiap cabang untuk semua kemungkinan kondisi
* Satu exit point pada satu modul

III.7. Test Data
 Range of Value
Jumlah digit yang dapat menampung hasil perhitungan
* Diatas batas atas
* Dibatas atas
* Dibatas bawah
* Dibawah batas bawah









Batas Atas dan Batas Bawah dari nilai

 Categories of Value
Jenis data yang dimasukan apakah benar
* Hanya numeric saja, seperti nomor telepon
* Hanya alphabet saja seperti nama orang
* Apakah tanggal yang dimasukan sesuai dengan bulannya
 Ordered Value
* Urutan data di dalam suatu tabel
* Indeks dari suatu file
* Pilih elemen pertama didalam satu set urutan
* Pilih elemen terakhir didalam satu set urutan
* Pilih elemen yang diketahui tidak ada
* Perlu diperiksa batas atas dan batas bawah, untuk file perlu dicari data pertama dan data terakhir dari suatu file
 Discrete Value
* Data yang berupa diskrit
* Status pajak, K/0, K/1, K/2
* Jenis Kelamin P/W, L/P
* Jabatan, pemula, madya, mahir
* Perlu diperiksa apakah data yang tidak masuk dalam kategori tersebut dapat diterima atau tidak

Tidak ada komentar: